Benton Fermentation Eye Cream Review

By Dyni - 10:04 AM



Assalamu'alaykum ^^

I know, I know... Aku sudah pernah membuat review lengkap seputar seluruh produk Benton yang pernah kucoba dan kebetulan sudah empty kecuali si eye cream yang sampai sekarang pun masih aku pakai. Eyecream ini sudah aku pakai sekitar delapan bulan. Jadi kurasa aku sudah cukup banyak pengalaman bersama ini produk. Want to know details of my review? Keep scrolling~

Sebelum aku jabarkan satu-satu aspek-aspek dari oke atau tidaknya krim mata milik Benton ini, aku akan tekankan kembali pada kalian bahwa memakai eyecream itu sangat penting! Bukan untuk usia dewasa saja, namun untuk yang sudah menginjak umur 20 sudah sepantasnya menjaga area mata agar tetap youthful, dan juga stay hydrated. 

Beberapa mungkin bertanya; loh, pake krim wajah aja lah. Repot pake krim mata dan harganya mahal! Eits, jangan asal tuduh dulu, teman-teman. Krim wajah memang berfungsi untuk melembabkan kulit wajah kalian, namun perlu disadari bahwa kulit sekitar mata kalian itu jauh lebih tipis dibandingkan kulit wajah kalian. Area mata kita sangat delicate jadi perlu krim khusus

Untuk jawaban kedua? Well, tidak semua krim mata mahal kok. Salah satunya produk yang akan aku bahas ini. Harga satu tabungnya hanya Rp 150,000 di online shop terpecaya, dan harga ini sudah termasuk kategori murah untuk sebuah eye cream. Lagi pula a little goes a long way, guys. Aku saja delapan bulan pake, sampai sekarang masih belum habis!

Wow, dari awal sudah memberikan poin positif! Yuk lah, masuk ke penjelasan rinci agar aku tidak semakin panjang menulis intermezzo!

Packaging
Produk krim mata dikemas dalam berbagai macam rupa; pada umumnya dalam bentuk jar atau tabung. Benton Fermentation Eye Cream ini pun hadir dalam bentuk tabung alias tube mungil dengan nuansa warna hitam dan tutup berwarna silver mengkilap. Bahan dari kemasannya ini adalah plastik sehingga sangat ringan dan compact untuk dibawa travelling.

To get the eye cream, kalian tinggal membuka tutup tabungnya dan memencet badan tube. Ujung leher tabungnya cukup kecil sehingga krim yang keluar pun dapat kalian kontrol dan tidak akan merasa kebanyakan. Unless you push too hard. Aku sih suka sekali dengan kemasan seperti ini karena bersih ketimbang dalam bentuk jar yang kemungkinan perpindahan bakteri dari jari ke krim sangat besar.



Formula
Bahan utama dari krim mata ini adalah fermented ingredients yang sudah sangat terkenal di dunia per-skincare-an Korea Selatan; dua bahan tersebut adalah Bifida ferment lysate dan galactomycer ferment filtrate yang bertujuan untuk memperbaiki kulit bermasalah. Sedangkan agen yang dipercaya untuk membuat area mata tetap lembab adalah ceramides, hyaluronic acid, aloe dan juga panthenol which are great ingredients to give deep moisture to our skin!

Nah, krim ini sendiri mempunyai tekstur yang creamy namun tidak berminyak sama sekali. Ini adalah produk skincare paling kental yang pernah aku pakai, terlebih lagi krim ini kesannya "kering" karena terlihat tidak basah sama sekali. Good side-nya sih si krim tidak akan bleber kemana-mana, tapi aku juga takut si krim tidak bisa menyerap dengan sempurna ketika pertamanya mencoba. But man, was I wrong! Krim ini meresap sangat baik ke dalam kulit, pretty quick dan tanpa meninggalkan kesan greasy sama sekali!

Dari sisi fragrance, aku tidak menemukan bau-bau aneh yang menyengat. Mungkin karena aku memakai krim mata secuil dan sangat jauh dari hidung so I don't smell anything bad from this eye cream.

Jika kalian penasaran dengan ingredients lengkapnya, as always, I'll list them below! Aku mendapatkan list ini dari sokoglam.

Galactomyces Ferment Filtrate, Aqua (Water), Butylene Glycol, Caprylic/Capric Triglyceride, Glycerin, Cetearyl Alcohol, Cetyl Ethylhexanoate, Pentylene Glycol, Macadamia Integrifolia Seed Oil, Cetearyl Olivate, Bifida Ferment Lysate, Ceramide NP, Althaea Rosea Root Extract, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Sorbitan Olivate, Sorbitan Stearate, Sodium Hyaluronate, Allantoin, Betaine, Beta-Glucan, Panthenol, sh-Oligopeptide-1, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Arginine, 1,2-Hexanediol, Pulsatilla Koreana Extract, Zanthoxylum Piperitum Fruit Extract, Usnea Barbata (Lichen) Extract, Hydrogenated Lecithin, Adenosine, Polysorbate 20, Lecithin

So guys, there's alcohol, no paraben, seperti yang sudah aku bahas di post mengenai produk-produk Benton yang rata-rata memang tidak mengandung paraben dan juga alkohol. Namun eye cream ini nyatanya mengandung senyawa alkohol juga.

How to use
Memakai eye cream disarankan menggunakan jari manis karena area mata sangat sensitif dan jari dengan tekanan paling minim adalah jari manis. Dianjurkan gerakan dabbing, alias tap-tap saja dibandingkan mengusap. Lakukan dengan sangat lembut, seolah-olah kalian baru menyentuh bayi umur sehari. Kalau dilihat dari banyak sumber, eye cream dipakai di akhir step skincare tapi aku punya cara berbeda.

Aku memakai krim mata setelah memakai toner. Why? Sebenarnya aku dapat tips ini dari Joan Keem; salah satu Youtuber yang sering membahas skincare, Joan Keem ini pernah ke klinik kecantikan di Korea dan mendapatkan saran dari Dokter di sana. Dokter itu bilang kalau krim mata itu dipakai sebelum produk lain digunakan in order menjaga area sekitar mata tersebut terkena berbagai macam produk. Menurut aku sih masuk akal, sehingga aku sampai sekarang selalu memakai eye cream setelah toner sebelum aku lanjut ke essence dan sebagainya.

      


Performa
Kalau dari sisi performa, aku sebenarnya tidak merasakan hal yang sangat berbeda dengan area sekitar mataku. Kantung mataku masih terlihat walau memang tidak sekentara dulu. Kelembaban di sekitar mata aku masih sama saja seperti dulu, so I'm not sure whether this works on me or not. Krim mata pun bertujuan untuk perlindungan anti-aging alias bisa dilihat effect-nya dalam waktu lama, aku juga tidak bisa compare dengan krim lain karena ini krim mata pertamaku.

So I don't know.

Sejauh aku mencoba, krim ini ya so-so saja. Efeknya tidak kentara banget, namun good thing-nya sih tidak tidak bikin iritasi.

Dilihat dari sisi pengaplikasiannya ke kulit, krim ini cukup baik karena dia meresap sangat cepat, as stated above.

Yuk masuk ke kesimpulan aja, alias final verdict~

What I love
👍 Packaging yang kecil mudah dibawa travelling
👍 Packaging elegan dan juga higienis
👍 Krim-nya mudah menyerap, dari segi formula sangat baik
👍 Tidak membuat iritasi
👍 Harganya sangat terjangkau untuk sebuah eyecream

What I don't love
👎 Efeknya belum terlihat walau sudah 8 bulan pemakaian
👎 Alcohol

Do I recommend this?
Aku merekomendasikan krim ini untuk kalian yang tidak mempunyai masalah kantung mata hitam, karena tujuan utama krim ini adalah melembabkan area mata dan menjaga mata agar terlihat tetap muda. Harganya yang terjangkau, tidak sampai dua ratus ribu satu tube-nya, juga membuat aku makin yakin menyarankan krim mata ini.

Will I repurchase?
I will not; karena aku masih ingin mencoba krim mata lain.

See you on my next post!
Bye~


  • Share:

You Might Also Like

3 comments

  1. Hi aku mau cerita pengalaman aku terkait Benton fermentation eye Cream ini. Oke, sebelumnya aku ngk asing dengan produk Benton, aku memakai toner dan essense yg snail bee series dan itu cocok ke aku. Nah, karena aku lagi cari cream mata karena produk yg lama menurutku ngk memuaskan so aku mau ganti, liat liat Benton eh ternyata Nemu fermentation eye Cream ini dan liat review bagus, juga kandungannya sesuai sama keluhan aku yg punya garis halus walau msh di usia 20 an (hiks)
    Tapi kenapa eh kenapa, aku ngk cocok pakai eye Cream ini.
    Pertama setelah lbh krg 4 hari aku memakai cream ini, muncul bintitan(sejenis jerawat kecil) di Marea mata aku, awalnya aku pikir yah jerawat so jadi biasa aja, namun dua hari kemudian muncul di mata satunya lagi bintitan itu. So mata aku dua dua nya bintitan (sering banget di tuduh 'hayo ngintipin siapa kok jadi bintitan')
    Syok dong, karena honestly ini pertama kalinya aku ada reaksi alergi karena produk, sebelumnya ngk pernah dan kulit ku termasuk kulit kuat (alias ngk macem-macem) jadinya aku langsung berhenti memakai eye Cream ini dan seminggu lebih kemudian hilang bintitan di kedua mataku. Awalnya aku pikir mungkin bisa aja purging tapi aku takut udah keburu parno jadinya aku ngk pernah pake lagi deh. Sayang banget loh, masih banyak banget noh cream aku ksh aja ke temen ku

    Sekian itu pengalaman ku

    ReplyDelete